PROFIL

Friday, April 28, 2017

73 AYAHANDA AMIEN RAIS "AYATULLAH INDONESIA"



Jika tidak salah mengingat dan mendengar, pada tanggal 26 April ini adalah ulang tahun ke 73 untuk ayahanda Amien Rais (26 April 1944/2017 ). 

 Sebuah perjalanan usia yang panjang. Selamat Pak Amien Rais, semoga sehat, bugar dan bersemangat. Allah Swt melindungi dan memberkahi ayahanda dan sekaligus saudara kita di Partai Amanat Nasional, sejak deklarasi 23 Agustus 1998/kini.... 


Saya dan saudaraku semua mengenal beliau, tentu sejak menjelang kejatuhan rezim otoriter Orde Baru dengan Pak Harto sebagai Presiden selama tiga dekade, sejak 1968- 1998. Dari sana lahirlah era reformasi....dan kemudian Amien Rais dinobatkan oleh media dan kita semua sebagai lokomotif atau tokoh penting dalam reformasi itu. Pada kurun lima tahun 1999-2004 semasa menginjak awal reformasi, UUD 1945 yang disakralkan -seakan kita hukum  yang suci bagi republik ini - dilakukan perubahan. Terpenting adalah perlunya pembatasan masa jabatan presiden cukup dua kali lima tahun saja. Pula, presiden dipilih langsung oleh rakyat serta seluruh anggota parlemen ( DPR RI ) harus dipilih langsung juga, tak ada lagi yang diangkat atas nama atau mewakili organisasi apapun.

Akhir-akhir ini, muncul suara dan kehendak sementara pihak agar kembali kepada UUD 1945 "asli ". Sambil menyalahkan MPR yang sedikit disebutnya sebagai MPR nya Amien Rais. Tokoh-tokoh sejajar dan " lawan berpikir" nya sebagain sudah mendahului kita, sebutlah Cak Nur ( Nurcholish Majid ) dan Gus Dur ( Abdurrahman Wahid ). Tentu kita belum pernah mendengar tanggapan atau statemen Pak Amien Rais atas sentilan dan ajakan kembali ke "asli" di atas. 

Kalau boleh berharap, mestinya sejarah harus kedepan menghadapi tuntutan perubahan. Kenapa kita mau memutar kembali jarum sejarah ? Kenapa kita menuduh angin ribut, ketika gerimis datang ?..Pilihan demokrasi adalah pasti menghadapi dialektika dan tuntutan berbeda dengan jangan mencoba meniru dekrit 5 Juli 1959. Jangan-jangan kita mau membunuh diri demokrasi atau kedaulatan rakyat untuk kedua kali ?

Di masa senjanya, Pak Amien Rais masih membanggakan dengan pernyataan dan gerakan politiknya, baik melalui PAN atau lebih luas. Khususnya menghadapi krisis kepemimpinan dan isyu kebhinnekaan.

Semoga dalam sisa usianya, kita yang menjadi pengikut jalan reformasi yang Pak Amien dan segenap eksponen reformis -khususnya adik-adik kita mahasiswa 1998 - kita tetap melihat Amien Rais yang anti otoritarian dan penggerak kemajuan demokrasi untuk keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengucapkan terima kasih atas kerja keras sejumlah tokoh dalam memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Prabowo juga berterima kasih kepada Bapak Amien Rais yang disebutnya sebagai 'ayatollah-nya Indonesia'.

Pada hakikatnya, seorang ayatullah adalah seorang mujtahid. Ia memiliki hak khusus untuk berijtihad. Karena itu, selain mengajar, seorang ayatullah juga berhak menafsirkan termasuk dalam hal hal ajaran Islam

Barakkallah fil umrik.....Pa Amien

jsp/radiopanjakarta

No comments:

Post a Comment