PROFIL

Tuesday, March 28, 2017

AHOK BERKELIT, AHOK TAMBAH SULIT




Begitulah media yang memihak Ahok; ketika Ahok kesulitan menangkis serangan Anis yang dipersepsikan tidak tegas atau kurang berani, ternyata malah memuntahkan peluru kewajah Ahok. Peluru yang panas itu mengungkapkan kehendak untuk mengakhiri jabatan Gubernur Terdakwa Ahok ( catatan keharusan: diberhentikan sementara ). Tentu saja, "pemberhentian" itu melalui cara demokratis dalam Pilkada 19 April 2017 mendatang ini. Itu serangan politis yang cerdas dari seorang Anis, tertempa berorganisasi sejak muda di SMA N  3 ( Padmanaba ) Jogjakarta dan Dewan Mahasiswa Universitas ternama UGM di kota yg sama, termasuk kiprahnya di HMI.


Oleh media tertentu ( megapolitan.compas.com ) di belokin dengan kesedihan Ahok yang kata Anis akan dijadikan Penasehat. Bahkan dibablaskan, bahwa Anis kok mau memecatnya dari warga DKI. Dibumbui pula, bagaimana mungkin saya (Ahok) itu sebagai pelayan rakyat mau dipecat...kan saya masih sampai Oktober 2017. Media itu mengarahkan sebuah kebodohan politis, bahwa Anis pun tidak bisa memecatnya serta-merta. Ahok yang sembab dan terjerembabpun, kalau bisa ditolong...tolonglah, begitu tanggapan mereka. Silakan....jawaban kami.

Ahok tidak suka memakai kata PEMIMPIN bagi Provinsi DKI Jakarta sebagaimana ditegaskan dalam UU no. 23 Tahun 2014. Kita tahu bahwa tugas pemimpin yang disebut Gubernur ( apalagi bagi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ) salah satunya adalah melayani rakyat ( administrasi perizinan, kependudukan dan kedinasan sektoral lainnya maupun pembinaan teritorial yang terstruktur mulai Kantor Provinsi di bawah pelaksana Sekretariat Daerah hingga membawahi lima kota administrasi dan satu kabupaten administrasi, 44 kecamatan hingga 267 kelurahan....bahkan mengendalikan ribuan RT/RW. Ahok itu kepala daerah yang disebut gubernur, jangan mengelimansikan seakan mulia: Pelayan rakyat. Itu penghalusan politis namanya...Sepertinya pura-pura tidak tahu, bahwa politik itu bisa menjadi "hutan belantara" siapa kuat dialah penguasa...juga bisa menjadi hamparan kota yang tertata dan masyarakatnya tertawa - .jsp/radiopanjakarta

No comments:

Post a Comment