Bersama
petugas Pilkada lainnya, dia juga akan tampak sibuk saat pemcoblosan di hari-H
Pilkada DKI Jakarta 2017, Rabu (19/4) ini. Dia, terlihat di setiap Tempat
Pengumutan Suara (TPS). Sibuk bertanya
kepada para pemilih Pilkada, seusai sang pemilih melakukan pencoblosan. Tak
hanya satu, nyaris hampir semua pemilih Pilkada DKI Jakarta 2017 menjadi
bidikan dan tujuannya.
“Petugas
itu, adalah petugas Numerator. Dia bukan bagian resmi dari para petugas Pilkada
DKI Jakarta 2017. Numerator, adalah petugas lapangan yang membantu Tim Survei
melakukan pengumpulan data dari responden sesuai dari tujuan survei itu
sendiri,” jelas Fadhil Salim, Wakil Direktur radiopanjakarta.com, Selasa
(18/4).
“Sejak simulasi pada pra pemilihan, kami
menurukan 420 petugas dengan 1200 responden dari berbagai kalanan dan
dilakukan secara random. Jadi, kami melakukan survei Pilkada DKI Jakarta
2017 ini dilakukan dengan tiga tipe
riset. Pertama, pra pemilihan berupa simulasi. Kedua, Exit Poll, dan ketiga
Quick Count,” jelas Fadhil.
Fadhil
memaparkan, para petugas selalu mendapat briefing/pelatihan, lantaran informasi
yang akan dikumpulkan bermacam-macam, sehingga walaupun petugasnya sudah
pengalaman tetap mendapatkan pelatihan. Sebab survei barang jualan dengan
pilkada, tentu memiliki perbedaan informasi dan tujuan dari masing-masing
survei. Pelatihan, biasanya dilakukan hanya sehari.
“Karenanya
petugas enumerator harus selalu siap untuk mempersiapkan daftar pertanyaan
(questioner), sesuai dari tujuan masingmasing riset sehingga hasil dari riset
itu bisa maksimal,” tegasnya.
Survei
radiopanjakarta.com ini, untuk mengetahui elektabilitas pasangan calon gubernur
DKI Jakarta. Penghitungan Quick Count dilakukan dengan margin eror sekitar 2 – 5%
berdasarkan jumlah responden. Semakin besar responden, semakin besar margin
erornya. Untuk ini, diperlukan keakuratan kerja.
“Keberhasilan
sebuah survei, ditentukan dengan semakin kecilnya selisih (range) antara Quick
Count dengan hasil akhirnya. Oh ya, survey ini merupakan yang kedua. Survei
pertama, kami lakukan saat Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran I lalu. Hasilnya,
margin eror kami hanya 3%! Untuk survei kedua kali ini, kami juga menargetkan
margin eror hanya 3% lagi. Mudah-mudahany malah lebih kecil lagi,” imbuh
Fadhil. (one)
No comments:
Post a Comment