Friday, April 28, 2017
Pemerhati Media Muslim: Waspada Informasi Keliru dalam Mempengaruhi Pola Pikir
Bekasi-Pemerhati Media Muslim Shodiq Ramadhan mengkritik sikap seseorang yang kerap keliru dalam menyikapi penyebaran informasi. Bagaimana tidak, informasi dibentuk dari redaksi yang memiliki kepentingan tertentu.
"Peran penting informasi itu seperti membentuk pola pikir yang harus dijaga. Sekian abad Islam mempimpin dunia namun belakangan menjadi lemah. Apa yang menentukannya yaitu darah. Artinya sejauh mana pemikiran pola pikir ideologis mempengaruhi 'darah' sesorang? Makanya perlu dijaga dengan berpegang teguh memiliki spirit dakwah," jelas Shodiq yang juga Sekum Forum Jurnalis Muslim (Forjim) dalam seminar Peran Media Dakwah Membendung Paham Atau Gerakan Radikalisme di STMIK Bani Saleh - Bekasi Timur, Kamis (27/4).
Ia menjelaskan, pola pikir umat dibentuk salah satunya melalui informasi. Sehingga jangan sampai, informasi yang masuk justru informasi 'sampah'. Shodiq menjelaskan ada contoh kasus yakni ada sebuah ormas sampai dibencin keberadaannya dengan ormas lainnya.
"Kenapa pemahaman itu keliru? Karena informasi yang masuk salah. Sehingga mereka menilai bahwa ormas yang bersebrangan dengannya dinilai anti Pancasila," jelasnya.
Seperti pada Pilgub DKI, lanjut Shodiq, ketika seseorang mengungguli pasangan Cagub - Cawagub nomor 3 dengan mudah dinilai anti NKRI atau bahkan anti Pancasila.
"Parahnya ketika no. 3 menang, dinilai Islam garis keras, Islam radikal. Padahal mereka mendapat informasi yang keliru," lanjutnya.
Shodiq menjelaskan, ketika berbicara media Islam memang standarnya sangat jelas. Diantaranya harua berasas Isam. Sehingga bangunannnya Islam. Termasuk pemilik medianya juga beragama Islam.
"Sehingga nanti misi dakwahnya jelas, terarah. Menuju rahmatan lilallamiin," pungkas Shodiq. (RPJ/Erd)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment