Empat
pemikul keranda tiba-tiba terseok, tak ayal keranda ikut oleng dan isinya pun
terlontar keluar bersamaan terbukanya penutup keranda. Blug! Jenazah mendarat tepat
di tengah-tengah selokan, dengan menimbulkan bunyi mendebam yang cukup keras di
tengah malam dini hari pukul 02.00.
Beruntung,
jenazah mendarat di selokan yang sedang kering tanpa air. Di tengah kegelapan
saat itu, dengan segera jenazah dimasukkan kembali ke keranda. Lalu, keranda disorongkan
ke mobil ambulance dan perjalanan pun berlanjut, langsung cabut ke Krawang.
“Kejadian
di atas adalah satu dari sekian pengalaman saya mengantar jenazah di sekitar dan
luar Jakarta. Hingga kini, sejak 2010, saya telah mengantarkan 1.000 jenazah lebih
ke peristirahatannya yang terakhir,” ungkap Sofnal Aidil, yang lebih dikenal
dengan nama relawan SMS, Kamis (27/4).
“Relawan
itu, adalah orang yang bergerak di bidang kemanusiaan khusus bagi orang tak
mampu. Sedang SMS adalah singkatan dari Solidaritas Masyarakat Sosial, yang
merupakan nama yayasan dari mobil ambulance angkutan jenazah yang saya pimpin.”
Ujar Sofnal, kelahiran Jakarta 11 Juni 1967 ini.
“Tak ada
persyaratan khusus apapun jika Anda butuh mobil ambulance untuk ke RS maupun
mengantar jenazah. Cukup call saya di
0815.895.3124 atau 0813.9858.1398 beritahu alamat jemputannya dan ke mana
tujuannya,” tegasnya.
“Keterjunan
saya sebagai relawan SMS ini tak terlepas
dari kejadian yang menimpa saya pada 2010 lalu. Saat itu, tiba-tiba saya jatuh tak
sadarkan diri. Nyaris, saya terkena stroke. Hampir dua minggu, saya terkapar
tidak berdaya di tempat tidur,” ceritanya.
“Dari
kondisi itulah, saya bernazar jika sembuh akan berbuat baik semaksimal mungkin ke sesama. Dan
sebagai sarana pilihan nazar saya itu adalah mobil ambulance untuk mengntarkan
orang sakit dan mengantar jenazah ke peristirahatan terakhirnya,” pungkas
Sofnal berkaca-kaca. (one)
No comments:
Post a Comment