PROFIL

Friday, April 28, 2017

Bimo Widagdo: PAN DKI Belum Lakukan Perkaderan!

Perkaderan bagi Parpol ibarat urat nadi. Perkaderan baik, maka Parpol itu akan baik juga. Perkaderan Partai Amanat Nasional (PAN), berjalan lancar dan berlangsung tanpa hambatan. Baik di Kalimantan, Ambon, NTB, atau Yogyakarta. Namun Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, ternyata belum melakukan perkaderan! Nah, lho?


“Memang PAN DKI belum lakukan perkaderan. Hal ini terjadi, lantaran peralihan kepengurusan DPW PAN DKI Jakarta pimpinan Eko terjadi pada 2016. Nah saat itu, gelombang politik Pilkada DKI Jakarta sangat mengemuka di pelataran politik nasional. Apalagi berlangsung selama dua putaran dan kami berpartisipasi aktif di dua kancah pilkada itu,” jelas sekretaris Perkaderan DPW PAN DKI Jakarta Bimo Widagdo di Jl Tebet Barat Raya 24A, Jakarta Selatan, Selasa (25/4).

Alhamdulilah, pasangan calon gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang kami dukung, tampil sebagai pemenang. Usai euphoria Pilkada DKI, perayaan Lebaran menanti. Jadi, kami berencana baru akan melakukan perkaderan di DPW PAN DKI Jakarta, usai lebaran nanti,” ucap Bimo, yang kedua orangtuanya asli Yogyakarta, tapi dia sendiri lahir di Jakarta 26 Agustus 1970.

“Perkaderan adalah nyawanya organisasi, jika perkaderannya tak baik, maka organisasi itu tak akan bertahan lama. Kalau isinya hanya anak kost-an, roh isi partai itu gak ada. Beda dengan isinya para kader. Di PAN  sendiri, ada 3 tahapan perkaderan, yakni pertama – simpatisan, kedua – anggota, dan ketiga – kader,” urai alumnus Universitas Pancasila Jakarta Fakultas Ekonomi S1 ini.

Bimo yang beristerikan Hariyanti – kader PAN juga yang keduanya bertemu di Barisan Muda (BM) PAN ini lalu memaparkan, ada tiga tingkatan perkaderan di PAN, yakni Latihan Kader Amanat Dasar (LKAD) untuk tingkat DPD Kabupaten/Kotamadya, Latihan Kader Amanat Madya (LKAM) untuk tingkat DPC Provinsi, dan Latihan Kader Amanat Utana (LKAU) tingkat DPP Nasional.

“Setelah tiga tingkatan latinan perkaderan itu, masih ada satu tingkat pelatihan lagi, yakni instruktur nasional. Peserta latihannya, harus lulus dari LKAU dulu. Saya telah menjalani prose itu, jadi saya adalah intruktur nansional,” jelas Bimo yang menyelesaikan tiga tingkatan pendidikan dasarnya, SDN O1 Rawasari, SMPN 2 Johar Baru, SMAN 27 Johar Baru, semua di Jakarta Pusat.

Bapak dari Zahran (6 SD) dan Zidan (1 SD) ini mengaku, keterjunan dan keikutsertaannya di kancah perpolitikan nasional dia mulai saat Partai Amanat Nasional (PAN) berdiri pada 23 Agustus 1998. Apalagi sejak kuliah, dia juga seorang aktivis. Ikon Amien Rais sebagai penggelora Reformasi, menjadi magnet bagi dirinya terjun ke politik.


Bimo yang bercita-cita agar PAN menjadi pilihan rakyat, menjadi amanah rakyat, dan terus berjuang agar PAN pilihan rakyat, dan tetap jalankan amanah PAN ini mengatakan, politik itu adalah seni untuk meraih kekuasaan. Dan seni itu akan berubah, saat kekuasaan yang diraih tak digunakan untuk kepentingan rakyat dan bangsa. (one)

No comments:

Post a Comment