PROFIL

Tuesday, May 9, 2017

Jangan Ada Dusta di Antara Kita

Presidium Alumni 212  kembali mendatangi Kantor Komnas HAM di Jl. Latuharhari No 4-B, RT 1/RW 4, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/5) 


Sebelumnya mereka pernah melaporkan penangkapan sejumlah ulama dan aktivis yang dituduh makar. Terkait pelaporan dugaan pelanggaran HAM dalam kriminalisasi ulama dan aktivis, Presidium Alumni 212 sudah datang ke Komnas HAM untuk yang ketiga kalinya.

Presidium Alumni 212 mendukung Komnas HAM untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), terkait tuduhan makar tersebut. “Ini adalah petisi dukungan pada Komnas HAM untuk membentuk Tim Pencari 

Fakta,” kata ketua Presidium Alumni 212 Ustadz Ansufri Idrus Sambo di Kantor Komnas HAM, Jakarta pada Senin (8/5).

Acara penandatanganan petisi dukungan poembentukan Tim Pencari Fakta Komnas HAM kali ini juga diikuti mantan ketua MPR RI Amin Rais seagai penasehat dan pembina KH Abdul Rosyid. Pantauan di lokasi, ratusan orang bergabung dalam aksi penandatanganan petisi itu. Juga hadir Faizal Assegaf, Eggi Sujana, Anhar Nasution, Achmad Michdan serta para tokoh Ormas Islam yang tergabung dalam Presidium Alumni 212. “Kedatangan yang ketiga ini, kami membawa tokoh-tokoh yang tergabung dalam 

Presidium Alumni 212 untuk menandatangani petisi di spanduk,” ungkap Sambo. Sambo juga menjelaskan, dengan adanya TGPF diharapkan bisa mengembalikan rasa aman terhadap umat Islam dalam menyuarakan aspirasi kepada pemerintah untuk ke depannya. Karena kami pikir, kalau Tim 

Investigasi yang sudah dibentuk kami terimakasih, namun kami anggap tidak cukup kuat untuk membongkar semua kejahatan yang begitu banyak. Makanya harus dengan kekuatan agar ini tidak gembos, tim gabungan pihak2 indevenden datang memberi dukungan sehingga tidak ada lagi indikasi2 ada dusta di antara kita,” ujar Sambo.

“Apalagi nanti akan terjadi pergantian komisioner, kami khawatir ini akan digembosi. Untuk menjaga agar tidak terjadi penggembosan, maka kita sekarang datang dengan seluruh tokoh kita minta dinaikkan tingtkatnya tidak hanya sekadar Tim Investigasi, tapi Tim Gabungan Pencari Fakta mengusut tuntas pelanggaran HAM yang diindikasikan dilakukan aparat pemerintah dari bawah hingga ke atas yang terlibat langsung ataupun tidak langsung, bahkan penyandang dananya atau aktor inteletualnya, harus diungkap!” tegas Sambo.

“Makanya kami datang kemari dengan sekian ratus orang plus tokoh-tokoh dengan penasehat Pak Amien Rais dan pembina KH Abdul Rosyid, in sya Allah mulai hari ini kita gaungkan sampai seterusnya, akan kita bentuk seluruh petisi di Indonesia akan datang, bahkan seluruh dunia. Jangan takut Komnas HAM, kita di belakang. Sebagai hadiah yang terbaik diberikan dan akan dicatat dalam sejarah bahwa Komnas HAM punya kekuatan bukan hanya pajangan Negara saja.


“Dengan begini tidak ada lagi keraguan bagi Komnas HAM untuk melangkah. Dendam masa lalu harus segera dibongkar, jangan ditunda agar tidak berlanjut,” imbuh Sambo. (one)

No comments:

Post a Comment