Presidium Alumni 212 kembali mendatangi
Kantor Komnas HAM di Jl. Latuharhari No 4-B, RT 1/RW 4,
Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/5)
Sebelumnya mereka pernah melaporkan
penangkapan sejumlah ulama dan aktivis yang dituduh makar. Terkait pelaporan
dugaan pelanggaran HAM dalam kriminalisasi ulama dan aktivis, Presidium Alumni
212 sudah datang ke Komnas HAM untuk yang ketiga kalinya.
Presidium Alumni 212 mendukung Komnas HAM untuk
membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), terkait tuduhan makar tersebut. “Ini
adalah petisi dukungan pada Komnas HAM untuk membentuk Tim Pencari
Fakta,” kata
ketua Presidium Alumni 212 Ustadz Ansufri Idrus Sambo di Kantor Komnas HAM,
Jakarta pada Senin (8/5).
Acara penandatanganan petisi dukungan poembentukan
Tim Pencari Fakta Komnas HAM kali ini juga diikuti mantan ketua MPR RI Amin
Rais seagai penasehat dan pembina KH Abdul Rosyid. Pantauan di lokasi, ratusan
orang bergabung dalam aksi penandatanganan petisi itu. Juga hadir Faizal
Assegaf, Eggi Sujana, Anhar Nasution, Achmad Michdan serta para tokoh Ormas
Islam yang tergabung dalam Presidium Alumni 212. “Kedatangan yang ketiga ini,
kami membawa tokoh-tokoh yang tergabung dalam
Presidium Alumni 212 untuk
menandatangani petisi di spanduk,” ungkap Sambo. Sambo juga menjelaskan, dengan adanya TGPF
diharapkan bisa mengembalikan rasa aman terhadap umat Islam dalam menyuarakan
aspirasi kepada pemerintah untuk ke depannya. Karena kami pikir, kalau Tim
Investigasi yang sudah dibentuk kami terimakasih, namun kami anggap tidak cukup
kuat untuk membongkar semua kejahatan yang begitu banyak. Makanya harus dengan
kekuatan agar ini tidak gembos, tim gabungan pihak2 indevenden datang memberi
dukungan sehingga tidak ada lagi indikasi2 ada dusta di antara kita,” ujar
Sambo.
“Apalagi
nanti akan terjadi pergantian komisioner, kami khawatir ini akan digembosi.
Untuk menjaga agar tidak terjadi penggembosan, maka kita sekarang datang dengan
seluruh tokoh kita minta dinaikkan tingtkatnya tidak hanya sekadar Tim
Investigasi, tapi Tim Gabungan Pencari Fakta mengusut tuntas pelanggaran HAM
yang diindikasikan dilakukan aparat pemerintah dari bawah hingga ke atas yang
terlibat langsung ataupun tidak langsung, bahkan penyandang dananya atau aktor
inteletualnya, harus diungkap!” tegas Sambo.
“Makanya
kami datang kemari dengan sekian ratus orang plus tokoh-tokoh dengan penasehat
Pak Amien Rais dan pembina KH Abdul Rosyid, in sya Allah mulai hari ini kita
gaungkan sampai seterusnya, akan kita bentuk seluruh petisi di Indonesia akan
datang, bahkan seluruh dunia. Jangan takut Komnas HAM, kita di belakang.
Sebagai hadiah yang terbaik diberikan dan akan dicatat dalam sejarah bahwa
Komnas HAM punya kekuatan bukan hanya pajangan Negara saja.
“Dengan
begini tidak ada lagi keraguan bagi Komnas HAM untuk melangkah. Dendam masa
lalu harus segera dibongkar, jangan ditunda agar tidak berlanjut,” imbuh Sambo. (one)
No comments:
Post a Comment