PROFIL

Monday, April 10, 2017

Encep Ishaq: Politik itu, untuk Mencapai Kekuasaan!

Apalah arti sebuah nama. Ungkapan ini tak berarti bagi dia. Lantaran, dari namanya orang akan mengetahui darimana dia berasal. Ya, nama Encep, dapat dipastikan dia berasal dari Tanah Pasundan! Tepatnya, di kawasan Tanah Pakuan, Bogor.

Encep, lahir di Bogor 2 Juli 1966 dengan kedua orangtuanya juga asli Bogor, ayah H Ismail Harun dan ibu Juriah. Tiga strata pendidikan dasarnya, yakni SDN1 Cibitung Kulon, SMP Muhammadiyah Cibitung Wetan, dan SMAN1 Leuwiliang, semua dijalaninya di Kabupaten Bogor.
Bahkan, kuliah pun dia tempuh di Bogor, yakni di Universitas Islam Sheh Yusuf (Unisma). “Saya ambil fakultas hokum, tapi gak lanjut. Saya DO, lantaran karena  married sekitar 1990-an” ungkap bapak dari Imam Taufik, Imron Fadhilah, dan Fahrul Insan ini.
Encep yang berasal dari keluarga PPP (P3) ini mengaku, mulai ikut berkecimpung kedua dunia politik sejak SMA saat yang bapak yang aktivis P3 sering masuk Hotel Prodeo lantaran sering “melawan” kepada pemerinth Soeharto.
“Sejak keluar SMA, saya mulai aktif masuk partai yakni ke Partai Amanat Nasional (PAN) pada 1999. Di P3 sendii, banyak orang Muhammadiyah sehingga secara otomatis sebagian anggota P3 pindah borongan ke PAN. Lantaran, kita melihat sosok Amien sebagai penggerak reformasi menuju perbaikan itu juga berasal dari Muhammadiyah,” ujar Encep.
“Saya melihat, sosok Amien sepanjang gerakan reformasi menjanjikan sebuah perbaikan ke depannya. Tapi saya juga memantau, hingga sekarang kemana arah reformasi itu berjalan sudah tak di relnya lagi. Ini lantaran, partai yang dibuat Pak Amien,  PAN, tak digeri kesempatan untuk memimpin Negara ini. Mungkin hasilnya akan lain, jika PAN diberi kesempatan,” tegasnya.

“Bagi saya, politik itu seni untuk menuju atau mencapai kekuasaan. Jika memungkinkan, saya bercita-cita ingin menjadi anggota DPRD atau Bupati,” imbuh Encep. (one)

No comments:

Post a Comment